Selasa, 19 April 2016

JOB SATISFACTION & LEAN BEHAVIOR

A.  Job Satisfaction

1.    Pengertian Kepuasan Kerja (Job Satisfaction)
Kepuasan kerja adalah sikap emosional yang menyenangkan dan mencintai pekerjaannya. Kepuasan kerja (job statisfaction) karyawan harus diciptakan sebaik-baiknya supaya moral kerja, dedikasi, kecintaan, dan kedisiplinan karyawan meningkat. Sikap ini dicerminkan oleh moral kerja, kedisiplinan, dan prestasi kerja. Kepuasan kerja dinikmati dalam pekerjaan, luar pekerjaan, dan kombinasi dalam dan luar pekerjaan. Kepuasan kerja dalam pekerjaan adalah kepuasan kerja yang dinikmati dalam pekerjaan dengan memperoleh pujian hasil kerja, penempatan, perlakuan, peralatan, dan suasana lingkungan kerja yang baik. Karyawan yang lebih suka menikmati kepuasan kerja dalam pekerjaan akan lebih mengutamakan pekerjaannya daripada balas jasa walaupun balas jasa itu penting.

2.    Respon terhadap ketidakpuasan kerja
  Dalam suatu organisasi ketidakpuasan kerja dapat ditunjukan melalui berbagai cara, Robins and Judge  menerangkan ada 4 respon yang berbeda satu sama lain dalam 2 dimensi yaitu konstruktif/destruktif dan aktif/pasif, dengan penjelasan sebagai berikut :
1)     Exit , Ketidakpuasan ditunjukkan melalui perilaku diarahkan pada meninggalkan organisasi, termasuk mencari posisi baru atau mengundurkan diri.
2)    Voice , Ketidakpuasan ditunjukkan melalui usaha secara aktif dan konstruktif untuk memperbaiki keadaan, termasuk menyarankan perbaikan, mendiskusikan masalah dengan atasan, dan berbagai bentuk aktivitas perserikatan.
3)     Loyalty , Ketidakpuasan ditunjukkan secara pasif, tetapi optimistik dengan menunggu kondisi untuk memperbaiki, terma­suk dengan berbicara bagi organisasi dihadapan kritik eksternal dan mempercayai organisasi dan manajemen melakukan hal yang benar.
4)      Neglect,  Ketidakpuasan ditunjukkan melalui tindakan secara pasif membiarkan kondisi semakin buruk, termasuk kemangkiran atau keterlambatan secara kronis, mengurangi usaha, dan meningkatkan tingkat kesalahan.

3.    Faktor-faktor yang mempengaruhi Kepuasan Kerja
Menurut Hasibuan kepuasan kerja karyawan dipengaruhi oleh faktor-faktor:
1)  Balas jasa yang adil dan layak.
2)  Penempatan yang tepat sesuai dengan keahlian.
3)  Berat ringannya pekerjaan.
4)  Suasana dan lingkungan pekerjaan.
5)  Peralatan yang menunjang pelaksanaan pekerjaan.
6)  Sikap pimpinan dalam kepemimpinannya.
7)  Sifat pekerjaan monoton atau tidak.
Kepuasan kerja karyawan banyak dipengaruhi oleh sikap pimpinan dalam kepemimpinan. Kepemimpinan partisipasi memberikan kepuasan kerja bagi karyawan, karena karyawan ikut aktif dalam memberikan pendapatnya untuk menentukan kebijaksanan perusahaan. Kepemimpinan otoriter mengakibatkan ketidakpuasan kerja karyawan. Kepuasan kerja karyawan merupakan kunci  pendorong moral kerja, kedisiplinan dan prestasi kerja karyawan dalam mendukung terwujudnya tujuan perusahaan.

Bagaimana dengan anda ? 


B.  Lean Behavior (Meningkatkan Perilaku)
Berikut adalah tujuh tips pemimpin dapat digunakan untuk meningkatkan perilaku:


1.   Defining Lean Behavior
Mendefinisikan dan mengkaji arti dari Lean behavior. Bahwa perilaku buruk yang sering dilakukan oleh kita (karyawan) dari hal yang terkecil harus segera ditinggalkan demi terciptanya lingkungan kerja yang selalu kondusif.

2.   Rewarding who has lean Behavior
Reward siapa yang menerapkan lean behavior. Yang di berikan oleh pemimpin organisasi tsb. Karena untuk meningkatkan kinerja karyawan yang lainnya untuk menerapkan prilaku lean behavior terhadap perusahaan.

3.   Making system support Lean behavior.
Membuat sistem mendukung lean behavior . pemimpin menyediakan system untuk mendukung peranan anggotanya dalam mengimplementasikan pekerjaan. Misal Apabila ada kebuntuan dalam melakukan pekerjaannya, maka pemimpin telah siap dengan tim support yang telah dibuatnya.

4.   Building up a right lean behavior team
Membangun tim yang tepat. Hampir serupa dengan penjelasan yang diatas namun ini lebih ke utamaan dari tim utama. 

5.   Eliminating problem members in the team
Menghilangkan masalah pelanggan , dan bahkan karyawan . Ini adalah pilihan terakhir , tapi ada titik yang memperbaiki masalah. Jika tidak memenuhi standar kualitas setelah berulang kali mencoba untuk bekerja sama  untuk meningkatkan skill baru . Jika seorang karyawan memilih untuk tidak menunjukkan perilaku Lean Behavior , mereka mungkin tidak cocok untuk tim . pemimpin ingin menekankan / memecat seseorang harus menjadi pilihan terakhir .
.
6.   Stop rewarding wrong behaviors.
Berhenti memberi penghargaan perilaku yang salah . mengendalikan karyawan yang masih dalam ketidakdewasaan dalam bersikap dalam pekerjaan. 
 
7.   Set the example.
Teladan . Orang akan melakukan apa yang pemimpin lakukan , bukan apa kata bos

Bagai mana dengan anda?, sudahkah menerapkan prilaku lean behavior?

Tidak ada komentar:

Posting Komentar